Tim Penggerak PKK (TP PKK) Desa Suka Makmur di Kecamatan Kotawaringin Lama, Kabupaten Kotawaringin Barat menggelar Sosialisasi 10 Program Pokok PKK di Balai Desa Suka Makmur.
Kegiatan yang dihadiri puluhan kader PKK Pokja (Kelompok Kerja) I, II, III dan IV tersebut terkait penguatan pengetahuan terhadap program dasar PKK diantaranya penyiapan rencana program kegiatan yang tersusun lebih rapi dan juga penyiapan kader yang benar-benar bisa menjangkau masyarakat sebagai sasaran pembinaan kesejahteraan keluarga.
Tampil sebagai narasumber yakni Ketua TP PKK Desa Suka Makmur dan Perwakilan dari Puskesmas Ipuh Bangun Jaya, Dalam paparannya dikatakan bahwa tanpa ada kader dasa wisma, semua data-data mulai dari tingkat terbawah yaitu rumah tangga hingga Kabupaten tidak bisa muncul. Padahal data-data dasar seperti kesehatan amat penting sebagai pedoman dalam pengambilan kebijakan.
“Dasa Wisma ujung tombak pendataan, olehnya Ketua TP PKK Desa Suka Makmur berharap penguatan di masing-masing Dasa Wisma”, ujarnya.
Diketahui Dasa Wisma (Dawis) merupakan kelompok Ibu dari 10 KK (Kepala Keluarga) dari rumah yang bertetangga untuk mempermudah jalannya suatu program. Keberadaannya punya peran strategis dalam mewujudkan keluarga sejahtera. Dia berharap tidak ada lagi kekerasan dalam rumah tangga, kekerasan terhadap perempuan dan anak.
Pernikahan usia anak yang viral belakangan ini perlu penyadaran, bimbingan dan pencegahan aktif mulai dari lingkungan keluarga. Beragam hal dapat mempengaruhi kehidupan anak di era moderen. Untuk itu kearifan lokal harus dihidupkan dan dibudayakan kembali. Anak sejatinya dijauhkan dari ponsel dan dikenalkan kembali pada permainan rakyat.
“Permainan rakyat harus diaktifkan kembali. Disitu PKK harus ambil peranan penting khususnya dasa wisma dan kader-kader PKK”, tambahnya.
Sementara Ketua TP PKK Desa Suka Makmur, Siti Mutmainah berharap Pemerintah Desa dapat melanjutkan pencapaian saat ini.
“Semoga apa yang disampaikan pemateri tadi agar desa kita bisa menyelaraskan Visi Misi dari Program Dasa Wisma dan tentunya Program Pemerintah Daerah, supaya Anak tidak lagi mendahulukan menikah daripada sekolah”.